SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

09 Februari 2012

SEMANGAT KITA BUTUHKAN SETELAH KITA MEMILIKI IDEOLOGY KALAU TIDAK AKAN MELENCENG DARI REALITA YANG SESUNGGUHNYA

 Bismillaahirrahmaanirrahiim


KITA TIDAK SEHARUSNYA MENGAGUNGKAN SEBAGAI REVOLUSI ISLAM DENGAN SEMANGAT YANG KITA MILIKI TETAPI KITA SEHARUSNYA MELIHAT DARI KACAMATA IDEOLOGY ISLAM AGAR TIDAK SALAH KAPRAH
hsndwsp
Acheh - Sumatra




Calon Presiden Mesir ini tidak menamakan pergolakan di seluruh Timur Tengah sebagai "Revolusi Islam" sebagaimana sering disebut oleh sebahagian orang di Timur Tengah lainnya. Sebaliknya mereka menamakan "revolusi Arab". Kita sendiri tidak menamakan "Revolusi Arab" dan juga tidak menamakan "Revolusi Islam" tetapi "Revolusi Rakyat". Logikanya apabila kita sebut sebagai revolusi Arab terkesan revolusi tersebut hanya berlaku bagi bangsa Arab saja sebagaimana revolusi Perancis (baca Renaisans) dan revolusi Iran (baca Revolusi Islam walaupun terbatas di kalangan bangsa Iran saja). Kita juga tidak menyebut sebagai revolusi Islam disebabkan belum cukup syarat yang sesuai engan definisinya. Revolusi Islam terdiri dari dua unsur yang mantap, yaitu Ummah dan Imamah. Ummah adalah massa yang berideology Islam dan meyakini "haq" bersatupadu dibawah satu poros yaitu Imamah. Imamah adalah seorang Imam yang memahami persis tugas yang diembannya sesuai petunjuk Allah swt. Nilai seorang Imam sama dengan nilai Ummah. Tanpa Imam ummah akan kacau balau kecuali ada orang yang ditunjukkan sang Imam sebagai wakilnya untuk diikuti baik secara perseorangan maupun secara kolektif. Kemampuan Imam bukan saja mampu membimbing Ummah sesuai petunjuk Allah tetapi juga mampu merumuskan system yang redha Allah.

Sampai detik ini kita belum melihat adanya seorang Imam di dalam "Revolusi Rakyat" baik di Timur Tengah maupun di Amerika dan Eropa. Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad yang terakhir, semuanya membawa satu misi atau satu agama yang dinamakan Allah agama Islam yang bermakna "Selamat" (Innad Diina 'indallaahil Islam) Nabi Muhammad tidak hanya mendapat titel Nabi dari Allah tetapi juga "Imam" seperti Nabi Ibrahim as. Revolusi Islam pertama sekali di aplikasikan oleh Nabi Muhammad di jazirah Arab. Keimamahan Nabi Muhammad diteruskan oleh 12 Imam paska kematian Nabi suci. Di zaman kita ini tidak banyak orang ketahui secara mendetil peristiwa revolusi di masa lampau kecuali revolusi Islam Iran.

Imam Khomaini adalah sosok yang memenuhi syarat sebagai Imamah. Beliau bukan saja mampu membimbing Ummah (baca bangsa Iran yang bersatu padu dibawah pimpinan seorang Imam) tetapi juga mampu merumuskan "System Islam" (baca Wilayatul Fakih). Apabila adanya seorang Imam atau Penyeru kebenaran secara kolektif, revolusi tidaklah sekedar menumbangkan penguasa despotik saja tetapi juga memahami "What next nya". (Meruntuhkan yang bathil, membangun yang haq). Seorang Imam memahami bahwa suatu Negara yang mendapat redha Allah, rahmat dan ampunanNya haruslam benar systemnya dan benar juga kepemimpinannya. Andaikata di Timur Tengah tidak ada seorangpun yang mampu merumuskan system Islam, mereka harus menggunakan "Wilayatul Fakih" Imam Khomaini dalam system Negara mereka paska kejatuhan rezim-rezim despotik. Apabila mereka sepakat seperti itu barulah revolusi di Timur Tengah dapat disebut sebagai "Revolusi Islam". Realitanya mereka hanya memiliki semangat Islam, belum berideology Islam.

Realitanya tidak satu bangsapun di Timur Tengah sampai hari ini berhasil mendirikan system Islam. Andaikata di suatu kawasan ada seorang yang memenuhi syarat sebagai seorang Imam dalam kontek "Imamah" dapat dipastikan Ummah yang bersatupadu dengannya memahami siyasah fatanah (politik Islam murni). Realitanya Tunisia dan Libya masih saja belum mampu memahami situasi Syria yang sebenarnya. Adapun Mesir, Yaman dan Bahrain sampai hari ini masih dikuasai oleh rezim despotik, walaupun Husni Mubarak dan Ali Saleh sudah tumbang.

Kesimpulannya revolusi yang sedang bergolak di seluruh Dunia sekarang adalah "Revolusi Rakyat" atau "Revolusi Kemanusiaan". Tugas para cendekiawan Muslim atau para ideolog Islam diseluruh Dunia, berdaya upaya untuk mengarahkan mereka hingga menemukan revolusi sejati yakni "Revolusi Islam" sebagaimana Revolusi Islam Iran. Perlu digaris bawahi bahwa revolusi yang sedang berlangsung sekarang ini memang terinspirasi revolusi Islam Iran. (Demikian angku di Tampok Donya)

Billahi fi sabililhaq
Angku di Tampok Donja


Capres Mesir: Revolusi Rakyat Arab Ancam Eksistensi Israel
Rabu, 2012 Februari 08 16:08


Seorang capres Mesir menyatakan tumbangnya rezim diktator di negara-negara kawasan seperti Mesir dan Tunisia menyebabkan Israel kehilangan mitra dekatnya.

"Israel kehilangan sekutunya pasca meletusnya revolusi Arab di Mesir, Libya dan Tunisia. Rezim boneka itu secara langsung maupun tidak langsung diperalat Tel Aviv demi menjaga eksistensi Israel di kawasan," kata Iman Nur dalam sebuah wawancara dengan Farsnews hari ini (Rabu,8/2).

"Barat gagal melumpuhkan revolusi rakyat Arab, karena mereka menghadapi kekuatan tekad baja rakyat,"tegasnya. (IRIB Indonesia/PH)
http://ismail-asso.blogspot.com

Tidak ada komentar: