SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

16 Februari 2017

MARILAH KITA TELITI SURAH AL MAIDAH AYAT 51, 82 DAN 69





KENAPA ILMUNYA SELANGIT TETAPI BELUM MAMPU MEMAHAMI AYAT ALLAH?
SEBABNYA MEREKA TIDAK MENGENAL PARA IMAM YANG DIUTUS ALLAH PASKA KEWAFATAN RASULULLAH SEBAGAI PERPANJANGAN KEIMAMAHAN BELIAU AGAR UMMAH TIDAK SESAT PASKA KEWAFATANNYA

hsndwsp
Acheh -Sumatra
di
Ujung Dunia




terjemahan 1

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani sebagai temanmu (aulia-a ba’dhuhum aulia-u ba’dhin) dimana mereka beraliansi satu-sama lainnya. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi teman maka sesungguhnya orang tersebut menjadi golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim» (QS, 5: 51)

terjemahan 2

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (QS, 5: 51)

Ayat 51 surah al Maidah itu adalah fenomena kafir Harbi, makanya kaum muslimin dilarang Allah untuk berkawan setia sebab mereka beraliansi satu sama lainnya. Kalaupun ada kaum muslimin yang melanggar larangann Allah, mereka tidak lagi termasuk golongan muslim. Yang perlu kita pertanyakan apakah Allah melarang kaum muslimin berkawan setia kepada semua Nasrani dan Yahudi? Jawabannya pasti “Tidak”.
'

Silakan lihat ayat 82 dimana ayat tersebut adalah fenomena kafir Jimmi. Inilah yang masih banyak kaum muslimin belum memahaminya hingga salah kaprah ketika ada non Moslem yang baik dilarang berteman, dilarang memilih macam kasus Gubernur di Jakarta, padahal Ahok itu bukan kafir Harbi yang dilarang di ayat 51 tetapi Ahok Kafir Jimmi yang dibenarkan untuk kita pilih sebagai pemimpin. Saya yakin bahwa Ahok sukar masuk Islam kalau beliau melihat penampilan kaum muslimin lebih rendah nilainya dibandingkan non Moslem Jimmi. Padahal itu bukan fenomena Muslim benaran tetapi Muslim KTP alias munafikun. Pantasin seorang non Moslem harbi yang sudah menjadi Muslim masih saja keliru sepakterjangnya disebabkan sesungguhnya mereka belum menemukan Islam murni.

Kenapa kita kaum muslimin harus memilih Ahok?
Sebab pemimpin yang lain semuanya adalah Islam KTP, dimana setelah disumpah dengan kitab Qur-an, langsung korupsi alias mencuri harta kekayaan negara yang secara Islam adalah milik Rakyat seluruhnya.

Fenomena tersebut sudah lama terjadi di Indonesia hingga banyak para Alim yang membela pemimpin Islam KTP untuk menjadi pemimpin mereka. Ketika Jokowi dan Ahok muncul para koruptor yang mayoritas adalah pemimpin disetiap jajaran dan juga di lembaga Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif, merasa terhina dan terbongkar kepalsuan mereka. Makanya mereka yang merasa rugi berdaya upaya untuk menyingkirkan Ahok dan Jokowi, namun tidak berhasil disebabkan warga Jakarta sudah sadar kemunafikan para pemimpin yang korup itu.

Justeru itu mereka mengunakan al Maidah ayat 51 untuk menggeser Ahok agar mereka aman melakukan praktek korupsi. Ironisnya mereka yang bercokol di lembaga MUI pun bekerjasama dengan para pemimpin yang korup itu.

Sebagai penutub, sebaiknya pembaca meneliti juga ayat 69:
“Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, Shabiin, dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS, 5, 69)






Dalam ayat tersebut Allah swt melarang kaum muslimin agar tidak berteman dengan Nasrani dan Yahudi yang beraliansi satu-sama lainnya (ini terindikasi sebagai Kafir Harbi) yang benci terhadap System Islam/Daulah Islamiyah dan kaum muslimin benaran tetapi mereka berkasih sayang dengan Muslim KTP. Fenomena tersebut juga terdapat dalam surah Al Baqarah ayat 6 dan 7: Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan (hai Muhammad) mereka tetap tidak meriman” (QS, 2: 6)

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Dan penglihatan mereka ditutup rapat. Dan bagi mereka siksa yang pedih» (QS, 2, 7)

Ayat 7 diatas bukan ayat muhkamat. Realitanya mereka kan tidak pekak dan buta tetapi hati nurani merekalah yang buta (buta mata hati), hingga mereka mustahil beriman walaupun Rasulullah sendiri yang mendakwahkannya, konon pula kita manusia biasa yang berdakwah kepada mereka sama juga seperti kita berdakwah kepada kaum fanatikbuta dan kaum munafiqun. Namun realitanya banyak juga Nasrani dan sebahagian kecil Yahudi serta Hindu dan Budha yang masuk Islam, bukan?  Itulah fenomena kafir Jimmi, mereka tidak benci terhadap kaum muslimin benaran dan juga system Islam (baca Republik Islam Iran). Mereka yang Jimmi ini tidak termasuk fenomena ayat 6 dan 7 surah al Baqarah dan juga ayat 51 surah al Maidah.  Fenomena inilah yang tidak mampu dipahami oleh makh luk yang bercokol di lembaga MUI.

Berikut ini video PHilosof Sunni yang sama pemahamannya dengan kita dalam hal Surah al Maidah ayat 51, dimana ada 2 fenome6, 7 dan al Maidah ayat 51 adalah Kafir Harbi, sedangkan Ahok adalah Kafir Jimmi yang dekat persahabatannya dengan kaum Muslimin (lihat al Maidah ayat 82): “Sesungguhnya kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini adalah orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan diantara mereka itu (orang-orang Nasranna non Moslem (baca Harbi dan Jimmi), dimana masih banyak kaum muslimin yang keliru memahaminya. 




Billahi fi sabililhaq 

hsndwsp, Acheh - Sumatra 

di Ujung Dunia





http://ismail-asso.blogspot.com

Tidak ada komentar: