SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

10 November 2007

INDONESIA : PEMBUNUH DAN PENCURI MASA DEPAN PAPUA !

Kenapa?

Kenapa Membunuh Orang Papua dan Mencuri Kekayaan
Orang Papua? Kalau begitu adanya; Kapan Papua Merdeka,
Karena Indonesia Menjajah Papua, Kenapa kita Tidak
Melawan penjajah Indonesia yang membunuh kita orang
Papua dan mencuri harta kekayaan alam Papua? Kenap
mencuri dan membunuh masa depan dan kekayaan Papua
bersama para sekutunya (AS, Inggris, Jepang,
Malaysia, Korea Selatan, Cina dan Thailand). Padahal Indonesia
yang katanya sebangsa dan setanah air dengan kita
bangsa Papua adalah hanya omomng kosong belaka,
kecuali hanya untuk mencuri harta kekayaan kita;
emas, tembaga, perak, biji besi, aluminium, minyak, gas
alam, kayu, ikan, udang, dll?


Kejahatan Indonesia terhadap bangsa Papua dalam
bentuk pembunuhan secara massal kini sedang dan akan
berlangsung dengan penyakit HIV/AIDS. Ini hanya
menyebut satu contoh saja dari kejahatan kemanusiaan
yang dilakukan Indonesia terhadap bangsa Papua
Barat.


Belum lagi mentalitas rakus, korup, dan akhirnya
tindakan pencurian. Pencurian sesungguhnya yang
dilakukan Indonesia lebih parah dari yang teramati.
Betapa tidak, konon PT Freeport saja sudah lebih
dulu masuk ke Tanah Papua sebelum pengesahan satus Papua
secara resmi oleh PBB pada tahun 1969, ini
menunjukkan ada niat jahat orang Indonesia terhadap bangsa Papua
Barat.


Indonesia melakukan kejahatan dan pembunuhan
bertahap yang tidak kelihatan dan teramati dengan mata, namun
kebijakan dan pembunuhan secara sistematis bersama
negara lain dalam bentuk kerjasama di bidang
investasi lebih parah dan berbahaya bagi eksitensi manusia
Papua.



Tatkala ada gerakan nasionalisme Papua saat ini,
menunjukkan gelagat jahat Indonesia, dan kuat dugaan
ada kita, ada kemungkinan besar Indonesia punya niat
jahat terhadap Orang Papua yaitu ingin melenyapkan
manusia Papua dari tanah air mereka sendiri Papua
Barat. Hal ini dapat dilihat dari besarnya angka
pengidap HIV/AIDS dan ekslpoitasi kekayaan alam
Papua yang tak terkirakan berjalan dalam era Otonomi
Khusus, adalah berbahaya sekali bagi masa depan bangsa
Papua.


Karena saat ini yang terjadi di Tanah Papua
sesungguhnya adalah ekosida dan genosida sekaligus.
Banyak perusahaan diera Otsus ini dibawa masuk oleh
Indonesia ke Tanah Papua. Kekayaan alam Papua
diserahkan kepada asing, antara lain Amerika Serikat
dengan PT Freeport. Inggris dengan Britis Petrolium
dll. Bentuk pencurian sangat telanjang kelihatan
dimata kita. 'Indonesia Pembunuh Manusia Papua Masa
Depan Orang Papua', sekaligus, 'Pencuri Harta
Kekayaan Orang Papua'.


Tuduhan ini bukan tanpa bukti indikasi itu kita
lihat dari besarnya jumlah pengidap penyakit paling
berbahaya abad 21 ini yakni penyebaran virus
HIV/AIDS yang tidak masuk akal, terlalu cepat penyebarannya
di bumi Papua Barat. Sejak tahun 1992, jumlah penderita
HIV/AIDS hanya 6 orang. Kini jumlah penderitanya
telah menembus angka yang sangat abnormal : 3023 orang!

Bentuk kejahatan dan kekerasan demikian sulit
diamati tapi punya akibat sulit dikendalikan lagi. Bentuk
kejahatan dalam Otsus ini dengan justifikasi Otonomi
sebagai payung hukum kejahatan yang logis bagi
Indonesia secara subyektif akan menyebabkan
pembunuhan manusia Papua secara massal tidak dengan menggunakan
senjata tapi dengan penyebaran penyakit mematikan
HIV/AIDS beserta harta kekayaanya.

Pembunuhan dengan tidak mengunakan senjata mesin,
tapi dengan senjata lain (dengan membiarkan penyakit
HIV/AIDS), dan penganggkutan harta kekayaan keluar
Papua adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang sulit
terkatakan dilakukan Indonesia terhadap bangsa
Papua, yang konon diakuinya sebagai sebangsa dan setanah
air Indonesia.


Kedok Untuk Mencuri dan Membunuh


Dengan kedok Otonomi Khusus bagi Papua sebagai
alasan pembenaran kejahatan, Indonesia menerapkan standar
ganda kebijakan politik. Otsus Papua tujuannya hanya
untuk mencuri harta kekayaan alam Papua yang sangat
kaya raya. Dengan payung hukum Otsus, kini bergeser
ke pemekaran daerah, tujuannya hanya satu melenyapkan
manusia Papua dan harta kekayaanya. Ecosida dan
genosida sekaligus yang kini berlangsung di Tanah
Papua adalah adalah bukti kejatahan dan
ketidaktulusan Jakarta tapi juga hanya sebagai alasan saja untuk
mencuri dan membunuh masa depan Bangsa Papua Barat.


Kita khawatir terhadap Indonesia atas Pembunuhan dan
Pencurian di Tanah Papua. Tidak hanya kejahatan
terhadap harta, martabat, tapi juga kejahatan
lingkungan yang dilakukan Indonesia terhadap kita
Bangsa Papua Barat sulit masuk akal berlangsung
dewasa ini.


Terbelakang diatas Kekayaan


Pencurian Sumber Daya Alam (SDA) Papua yang sangat
Kaya raya sebagai sorga dunia bagi penduduknya yang
hanya ±1,2 juta jiwa itu tidak seharusnya,
pembangunan Papua dan warganya penduduknya terbelakang dan
miskin. Orang Papua tidak seharusnya masih ada kelaparan,
pakai koteka, tanpa ada jalan aspal, tanpa ada jalan
trans sebagai sarana perhubungan darat, tanpa ada
lampu penerang (listrik)dll penyakit keterbelakangan, kemiskinan, ketidakberdayaan dan akhirnya terjajah miskin di tanah yang sangat kaya raya.

Orang Papua tidak seharusnya tanpa ada bangunan
sekolah, tanpa ada pengajaran baik (tidak ada guru
atau tidak lengkap sarananya), tanpa ada bangunan
gedung megah dan pencakar langit sebagaimana di kota
besar lain Indonesia. Tanpa ada kendaraan angkutan
yang memadai, tanpa ada jalan aspal yang bagus atau
apapun sebagai pembangunan itu sampai tulisan ini
harus dibuat untuk menyoroti bahwa orang Papua
sangat miskin, terbelakang diatas kekayaan mereka sendiri.
Namun hanya karena mereka punya kekayaan dan diri
mereka, orang lain mau menjajah dan memperbodoh
penduduknya adalah sesuatu hal yang sulit masuk akal
sehat kita sebagai manusia, sungguh.


Bagaimana Sikap Kita?

Herankah kita sejak dipaksa bergabung dengan
Indonesia tahun 1962 ternyata kekayaan kita dicuri Jakarta
bersama negara kapitalis lainnya dengan
menelantarkan kita sebagai pemilik harta, dan kita sebagai
penduduknya dibunuh hanya dengan alasan kita punya
diri kita sebagai Orang Papua dan Tanah Papua yang
kaya Raya? Kita sebagai pemilik sah dari apa yang
dicuri oleh mereka. Bentuk pencurian Indonesia
bersama negara yang punya alat untuk menguras kekayaan kita
sangat banyak sekali. Tapi kita penduduk Papua yang
memiliki semua harta yang dicuri itu tetap miskin,
terbelakang, terasing dari pergaulan internasional?

Sementara Indonesia mencuri harta kekayaan kita,
membawa pulang dan membangun negerinya dengan gedung
pencakar langit sekian banyak di Jakarta dan
beberapa kota besar lainnya, memiliki jalan bagus untuk
dilintasi kendaraan, jalan tembus sampai ke
desa-desa di pelosok Jawa, Sumatra, Sulawesi. Tetapi kita di
Tanah ini, Tanah Papua, jangankan hanya sekedar
untuk jalan atau gedung ada niat Indonesia mau membangun,
memperdulikan kesehatan penduduknya saja sama sekali
tidak. Buktinya Coba Anda lihat! Penyakit HIV/AIDS
saat ini sangat luar biasa dengan tingkat resiko
hampir seluruh penduduk Papua mengidap penyakit ini.

Konon penyakit ini sengaja dibawa masuk oleh Militer
Indonesia melalui Bupati Merauke Kol. Soekardjo yang
adalah ahli Pembinaan Teritorial, dengan
mendatangkan pekerja dari Thailand yang telah terinveksi penyakit
mematikan ini pada awal dekade 1990-an. Para
pengidap penyakit yang tidak ada obatnya itu didatangkan
jauh-jauh dari negeri Gajah Putih itu untuk bekerja
di sebuah perusahaan penangkapan Ikan di daerah ujung
Selatan Papua (Merauke).


Menjadi rahasia sampai saat ini bagi kita semua,
orang Papua, tapi dengan tingkat penyebaran menyeluruh
adalah suatu prestasi tersendiri bagi pembunuhan
Penduduk Papua, adalah tujuan dan keinginan
melenyapkan orang Papua dari muka bumi. Amerika
Serikat memiliki pengalaman dan perestasi sama dalam
usaha pembasmian penduduk asli Amerika yakni suku
Indian. Australia juga memiliki pengalaman sama
terhadap penduduk asli (Aborigin), Selandia Baru
juga demikian terhadap suku Maori. Yang disebut dua
belakangan ini penduduk aslinya masih serumpun dan
sebangsa kita, orang Papua Barat.

Tentang pembasmian ini, GKT Ninati, Nasionalis Papua
yang kini bermukim di Den Haag, Nederland,
mengatakan, "Bangsa-Bangsa Europa yang dulunya merampok Amerika,
Australia dan Selandia Baru setelah membasmi
penduduk aslinya kini membantu Indonesia dengan menyediakan
uang dan senjata guna mempercepat proses pemusnahan
rakyat Papua dengan tujuan merampok tanah dan
kekayaan yang ada diatasnya".

Apa itu Kejahatan? Inilah kejahatan itu. Apakah
kejahatan selalu identik dengan senjata beramunisi
dan bunyi : dor.. dor.. dor..? Tidak! Buktinya, Bangsa
Papua dibunuh dengan senjata lain, HIV/AIDS oleh
Indonesia, tentu saja dengan dukungan bangsa-bangsa
barbar, kanibal dan vampir lainnya dibawah pimpinan
Amerika Serikat. Kalau Begitu Bagaimana Sikap Kita?
Kita harus mengakhiri. Caranya? Kita harus menentang
dan Melawan! Kita harus angkat senjata melakukan
perlawanan untuk mengakhirinya.

Mati Terhormat atau Hidup Terhina ?!

Tidak ada komentar: