SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

15 Januari 2008

SUNGGUH MEMBANGGAKAN

Sebagai pemerhati masalah sosial politik tanah air kelahiranku, West Papua, yang saat ini nasibnya sangat menyedihkan. Ditambah lagi issu penyakit HIVAIDS, pengurasakan kekayaan alam atau ekosida pada umumnya. Dengan nasib penderitaan rakyat Papua Barat yang semakin tidak menentu untuk menentukan masa depan Papua Barat sebagai bangsa dan negara berdaulat, membuat saya sering kecewa dan sedih sebelum ini.

Membuat saya kecewa karena kesan bahwa para senior pejuang OPM dan elemen dibawahnya seakan tidak kompak (seiring sejalan atau jalan masing-masing), dan membuat saya sedih alasannya karena kami semua rakyat bangsa Papua Barat semakin tidak menentu kapan dan bagaimana para pemimpin kami mau bersatu membawa kami keluar cepat-cepat dari "Api Neraka", Indonesia dan sekutu kapitalismenya yang semakin gila memusnahkan masa depan hidup dan kehidupan kami, bangsa Papua Barat.

Namun dengan adanya berita situs "OPM Koteka" sebagaimana terlampir berikut ini membuat saya ada kebanggaan, kebanggaaan sungguh luar biasa! Kebanggaan dirasakan sebagai harapan yang selama ini ditunggu-tunggu, pada akhirnya juga tiba saatnya, saat dimana para pejuang mau bersatu, berkumpul, bebicara dan paling penting adalah mereka akan memutuskan secara bersama, masalah bersama, masalah nasib bangsa dan negara Papua Barat. Adapun kutipan rencana pertemuan itu sebagai berikut :

"Pertemuan yang direancanakan terselenggara tahun ini di Port Vila dimaksudkan untuk memacu kampanye-kampanye internasional untuk mendapatkan dukungan regional, dan yang paling penting, untuk menemukan mekanisme dan jalan baru untuk menyelesaikan konflik di Papua Barat". (Vanuatu Daily (SPMNews) Tanggal: Jan 14, 2008 - 3:06:28 PM Halaman ke: 1 2 3)

Dengan demikian pepatah penjajah dapat digunakan disini sebagai ibarat : "Habis gelap terbitlah terang", benar terwujud, sebagaimana harapan dan cita-cita kita semua. Untuk mencapai cita-cita itu tidak bisa tidak, kecuali para pemimpin harus bersatu, berkumpul, berbicara, memutuskan keputusan, keputusan bersama sebagai landasan dan pijakan menentukan masa depan Papua. Kita cukup bangga, luar biasa kebanggaan itu terakumulasi dari nada dan emosi terungkap, terlihat dari tulisan ini.

Semoga dengan pertemuan para pemimpin pejuang Papua pada semua segmen, mulai dari OPM, TPN, PDP, DAP, Intelektual, Mahasiswa, profesi (pendeta, pastor dan ulama), dan organisasi yang berafiliasi ke OPM semisal AMP, Pront PEPERA, AMPTPI dan lain-lainnya, sebagaimana pengakuan Kaka Dr Onawane demikian :

"Pertemuan ini diselenggarakan setelah satu pertemuan lain di Belanda tahun 2003, bulan Juni, dan Dr. Ondawame katakan semua faksi di Papua Barat telah setuju untuk bekerjasama dalam sebuah kesatuan nasional dan ini bisa terjadi setelah proses rekonsiliasi dan konsolidasi". (Vanuatu Daily (SPMNews) Tanggal: Jan 14, 2008 - 3:06:28 PM Halaman ke: 1 2 3)

Oleh sebab itu harapan kita semua, rakyat Papua Barat, mereka (para pemimpin Papua Barat) harus memutuskan sesuatu yang sangat penting. Mereka wajib dari sekarang, dan itu harus segera, mengakhiri penistaan,penghinaan, pemerkosaan, pembunuhan, perbudakan, pembodohan dan pencuriaan atau perampokan kekayaan alam, singkatnya genosida (pemunahan) eksistensi bangsa Papua Barat oleh kolonialis Indonesia bersama kapitalisnya.

Saya secara pribadi sangat bangga amat luar biasa, dan pada akhirnya teringat dengan Kakanda tercinta Andy Ayamiseba, seorang Intelektual pertama dan utama, pemimpin revolusioner yang lama terusisir dari tanah air kelahirannya hanya semata-mata berjuang demi tegaknya bangsa dan negara Papua Barat berdaulat penuh. Dalam korespondensi terakhir dengannya, beliau yang baru berulang tahun usianya yang ke-60, pernah mengatakan begini: "Ade kaka sudah lelah berjuang, 46 tahun sudah cukup lama kita terjajah oleh Indonesia, pada masa tua ini, kaka ingin kembali ke tanah air, Papua Barat".

Dalam pengasingannya di Vanuatu, satu-satunya negara yang ada perwakilan negara Papua Barat, Tuan Andy Ayamiseba, telah lama berhasil menjalin komunikasi baik dengan rakyat dan otoritas pemerintah setempat. Vanuatu adalah satu-satunya negara jiran, yang mengakui kedaulatan Papua Barat dari Fasifik Selatan. Tuan Andy Ayamiseba kini tidak sendirian, bersama Dr Ondawane semakin menunjukkan taringnya, siap membawa para pemimpin Papua Barat lainnya berunding (sebagaimana berita terlampir), dan ini harapan paling utama yang sangat ditunggu-tunggu selama ini sesungguhnya.

Harapan dan cita-cita semua rakyat Papua, mulai dari Menteri dalam Kabinet negara penjajah Indonesia, Fredy Numbery, Gubernur Bas Suebu, semua para Bupati, anggota MRP, DPR RI, DPRD Papua, singkatnya seluruh rakyat bangsa dan negara Papua Barat, bahwa pertemuan para pemimpin dan pejuang Papua Barat adalah harapan yang paling ditunggu, untuk menentukan Papua Barat keluar dari NKRI dan berdaulat penuh sebagai sebuah bangsa dan negara. Ini bukan isapan jempol, dan harapan muluk-muluk, bahwa semua rakyat Papua; "mulai dari Fredy Numberi, Bas Suebu sampai anak bayi dalam perut seorang ibu Papua adalah OPM", demikian suatu ketika klaim Tuan Andy Ayamiseba.

Semoga Dr Onawane dan Andy Ayamiseba diharapkan menjembatani suatu pertemuan yang maha penting ini, agar melahirkan suatu hasil, keputusan penting, Papua Barat merdeka penuh. Untuk ini tulisan ini diakhiri disini, semoga para pemimpin papua selalu mengarah ke arah prinsip persatuan dan cita-cita Papua Barat berdaulat penuh.

http://ismail-asso.blogspot.com

Tidak ada komentar: