SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

09 Januari 2008

PAPUA HANYA SOAL WAKTU

Adalah Tuan Andy Ayamiseba, seorang tokoh Utama
Papua Merdeka di pengasingannya yang di Vortvilla,
Vanuatu, dengan lantang dan berani menyatakan :

"Kemerdekaan Papua Barat, bukan soal
"pertanyaan" tapi "masalah waktu saja".

Hal ini dinyatakannya dalam memperingati hari
ulang tahun, Kemerdekaan Papua Barat, yang jatuh
pada tanggal 1 Desember 2006 ini.

Karena pada saat bersamaan; Bintang kejora,
bendera kebangsaan Nasional Papua, tidak berkibar
di tanah kelahirannya, tapi justeru berkibar
diseluruh dunia Internasional. Sebagaimana hal ini
dinyatakannya dalam judul berita
berikut oleh Tuan Andy Ayamiseba bahwa :

"Bintang Kejora dikibarkan di seluruh dunia
menandakan dukungan yang significant".

Demikian judul berita harian terkemuka di negeri
itu memuat berita wawancara Tuan Andy Ayamiseba. Dalam
memberitakannya pada tanggal 2 Desember 2006,
sesudah peringatan hari Proklamasi Papua Merdeka di
seluruh dunia secara serentak dan merata.

Ini menjadi penting bagi kita untuk memperhatikan.
Pada bagian lain ia mengingatkan, dengan menyatakan
bahwa; Kemerdekaan Papua Barat, usianya sudah 45
tahun telah di rampas oleh Indonesia, demikian
kutipannya sbb:

"45 tahun umurnya, hidup dalam lumpur
kesenggsaraan, di tindas agar tidak dikenal oleh
bangsanya".

Hal ini untuk membuka mata dunia Internasional,
terutama negara-negara seperti Indonesia, Amerika
dan Belanda yang paling bertanggungjawa, atas penistaan
nasib bangsa dan negara Papua Barat, bahwa sudah sekian
lama mereka menerlantarkan Orang Papua dinegerinya sendiri
tanpa hak perlindungan apa-apa, terutama tanpa hak
menikmati hasil kekayaan alam yang luar biasa kaya
raya.

Dan negara-negara dunia sudah sejak lama hanya
mengeruk harta kekayaan saja tanpa memperdulikan
penduduk, Orang Papua. Yang dimaksudkannya dengan
negara-negara dunia disini agaknya Tuan Andy Ayamiseba,
yang dimaksudkannya itu secara tidak langsung adalah
Amerika dan Inggris. Sebab kedua negara Barat ini
saat ini mengeruk kekayaan Papua secara besar-besaran
dilakukan oleh PT Freeport dan Britis Petrolium).

Namun Indonesia juga diingatkan oleh beliau bahwa semua
usaha meredam aspirasi Papua merdeka itu sia-sia
belaka. Dan hal itu hanya untuk mematikan
nasionalisme Papua, yang sesungguhnya tidak akan
pernah berhasil. Karena Papua bukan soal pembangunan
atau apa tapi perbedaan identitas yang sangat jauh
berbeda dari identitas Indonesia. Karena itu semua
usaha Indonesia memepertahankan Papua sebagai bagian
NKRI, adalah akal-akalan yang tidak akan berhasil,
Sebab kemerdekaan bagi rakyat Papua sudah terpatri
disanubari hati yang paling dalam dimanapun mereka
berada.

Dalam peringatan 1 Desember 2006 di Tanah Papua
tidak ada upacara apapun untuk memperingati hari
kelahirannya. Karena hal di sebabkan oleh penjagaan
dan ancaman peluru tentara Indonesia yang siap
membunuh bagi siapa saja yang berani memperingati
HUT ke 45 Papua Merdeka. Karena ancaman dan
penjagaan aparat keamanan Indonesia ini tidak ada
peringatan hari kelahiran Papua Merdeka di Tanah
Papua sendiri. Tapi seperti kutipan tadi bahwa :

"Bintang Kejora dikibarkan diseluruh Dunia
menandakan dukungan yang significant".

Oleh sebab itu kita patut bangga kepada
para pejuang Papua di luar negeri. Mereka berhasil
mempengaruhi dan melobby sejumlah LSM dan pemerintah
negara -negara dunia. Terbukti hal ini dari dukungan
peringatan masing-masing negara dunia pada
peringatan Kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember
2006 kemarin.

Akhirnya Indonesia dan sekutu koloni dan
kapitalisnya patut berfikir ulang akan pendudukannya
di Papua Barat selama ini. Jika tidak sebgaimana
diingatkan oleh Tuan Andy Ayamiseba bahwa Papua soal
waktu dan Indonesia akan kecolongan waktu nanti.
Sebab Tuan Andy Ayamiseba yakin betul,
tentang Papua Merdeka bagi Papua soal waktu.

Beliau menyatakan demikian bukan tanpa alasan,
sebab dalam peringatan hari ulang tahun ke 45
Proklamasi Papua Merdeka di peringati disejumlah
negara Eropa dan Pasifik. Dalam kapasitasnya dan
perannya di forum internasional dalam membawa issu
Papua Merdeka kita tahu siapa dia, Tuan Andy
Ayamiseba.

Karena itu kita bukan saja menjadi
percaya tapi juga bangga atas keberhasilannya bahwa
seakan ia yakin dan percaya betul tentang soal Papua
Merdeka hanyalah masalah waktu saja.

"Kemerdekaan Papua Barat dewasa ini bukan lagi
merupakan suatu pertanyaan, melainkan adalah masalah
WAKTU saja". Sengaja kita kutip kembali statemen secara
utuh sehingga kita mau mengerti apa maksud
bahwa penulisan kata "waktu" menggunakan huruf
besar. Jika kalimat ini dinyatakan dengan, "Papua
Merdeka adalah Wajib", atau dengan kalimat lain
misalnya; "Papua Merdeka Harus", maka kalimat itu
mengandungg pengertian hanya memberikan semangat
kepada masyarakat Papua dimanapun mereka berada.

Tapi jika hal ini dinyatakannya dengan, hanya
"soal waktu", maka patut disyukuri dan menjadi
kebahagian bagi rakyat Papua Barat. Sebaliknya hal
itu menjadi ancaman serius bagi kepentingan konsep
negara NKRI-nya bangsa Idonesia. Kekhawatiran bagi
Indonesia untuk tidak lagi main-main menangani Papua
dan menganggapnya soal enteng. Karena itu bagi si
penjajah Indonesia jangan mengulur-ulur waktu lagi.

Tapi sebagaimana dalam kutipan diatas dengan
mengunakan huruf besar dalam penulisan kalimat
"waktu", ini pertanda alamat hari kiamat bagi
Indonesia untuk menuju arah ke api neraka. Karena
itu peringatan Tuan Andy Ayamiseba ini mengandung
makna samping lain yakni ancaman bahwa Papua sudah
segera akan Merdeka dengan dukungan dunia
Internasional.

Peringatan ini cukup beralasan dari seorang
politikus ulung Papua yang terpercaya. Karena itu
seharusnya bagi bangsa dan negara Indonesia harus
menjadi waspada, malah hendaknya, karena itu patut
bagi Jakarta kembali berfikir ulang sehingga menjadi
kewaspadaan (lebih tepat, kesadaran).

Berbeda misalnya jika kalimat peringatan Tuan Ayamiseba,
membahasakannya dengan dua kalimat terakhir,
sehingga mengandung pengertian bahwa Papua
Barat belum sanggup, atau belum siap sebagaimana
alasan klasic Indonesia selama ini, karena Papua
masih terbelakang maka Indonesia harus ada disana
untuk memajukan Bangsa Papua.

Tetapi yang menyatakan stateman ini adalah tokoh
paling utama di luar negeri dan barisan orang
Papua pertama yang cukup terdidik. Tuan Andy
Ayamiseba yang cukup senior dalam pergerakan
perjuangan merasa yakin betul, bahwa Papua soal waktu.
Dalam pernyataannya ini beliau mengingatkan dunia,
Indonesia dan kita semua untuk mempersiapkan diri
menghadapi kenyataan Papua melepaskan diri dari Indonesia
untuk membangun masa depannya sendiri hanyalah masalah waktu saja.

Bagi penulis menarik dikomentari
adalah penulisan kata "waktu". Disini ada pesan yang
secara intrinsik, mengandung arti lain, karena Indonesia
dengan otonomi khusus Papua dianggapnya sudah selesai dan
cukup aman. Tapi Tuan Andy Ayamiseba menyatakan,
Kemerdekaan Papua Barat, "soal waktu " sulit
dimengerti tapi paling penting dimengerti apa maksud
dan tujuan menulis "WAKTU" dengan huruf besar.

Dalam kutipan diatas Sang Juru bicara, Papua
Merdeka yang sangat diperhitungkan oleh Jakarta,
oleh akibat aktifitas politik lobbynya di dunia
Internasional yang selalu sukses itu. Mengingatkan
kita semua, karena itu kita masyarakat Papua merasa
bersyukur dan bahagia menyambutnya karena kita sudah
lama siap menerimanya.

Tuan Andy Ayamiseba tokoh nomor satu sayap gerakan
Papua Merdeka di pengasingannya yang cukup dikenal
oleh Jakarta, hingga selalu saja menyulitkan posisi
Indonesia sebagai negara penjajah Bangsa Papua,
disini letaknya menarik untuk dikomentari oleh
penulis. Dan karenanya statemennya ini dapat
berakibat kebenaran yang akan kita hadapi dari
sekarang.

Tuan Andy Ayamiseba yang selalu tampil di forum
Internasional dalam kampanye Gerakan Papua Merdeka
dan berdomisili lama diluar negeri dan malang
melintang dalam diplomasi Papua Merdeka seakan
merasa yakin dan sebagai salah seorang juru bicara
di dunia Internasional tentang Gerakan Papua
Merdeka. Pernyataanya ini betul akan terbukti adanya
nanti.


http://ismail-asso.blogspot.com

Tidak ada komentar: