SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

10 Juli 2009

TANPA SYSTEM, ISLAM AKAN MENGALAMI DEKADEN

http://ismail-asso.blogspot.com
Bismillaahirrahmaanirrahiim



ANDAIKATA SYSTEM ISLAM TIDAK MUNCUL, ESENSI ISLAM TERGUSUR TANPA
DISADARI SECARA EVOLUSI
Muhammad al Qubra
ACHEH - SUMATRA


SESUNGGUHNYA ISLAM ITU BERSYSTEM SEBAGAIMANA
DIAPLIKASIKAN DI NEGARANYA SALMAN AL FARAISI,
NEGERI BERHIMPUNNYA BANYAK KETURUNAN
NABI
MUHAMMAD SAWW


Ketika itu al qubra murid kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri, masih
terngiang-ngiangditelinga kami orang Acheh, kalimat-kalimat tajam
Tayyeb Adami yang Marxist-Sosialis sejati itu: "Tadjak bak geusjik
lagee bohpik hana sagoe, tadjak bak tjamat lagee buleukat hana teum
poe, tadjak bak bupati lagee keudidi keuneng gandoe, tadjak bak gu
berno lagee lumo pruet hana troe, tadjak bak presiden lagee sitangen
hana woe-woe,tadjak bak tantra lagee geulawa kajee meuduroe, tadjak
bak pulisi lagee keubiri meuadee lam uroe". Jadi kesemuanya itu meng
gambarkan ketidak pedulian pemimpin dankaki tangannya kepada rak
yat jelata sementara Ideology Markist Sosialis sebaliknya sangat peduli
kepada rakyat jelata. Justru itu rakyat jelata Acheh khususnya ketika
itu sangat mendukung dan antusias mendengarkan pidato-pidato Tayyeb
Adami dimana saja.Hal ini sudah barang pasti tidak disenangi oleh
orang-orang yang bersatupadu dalamsystem Hindunesia . Justru itu
penguasa membumi hanguskan PKI yang dikhawatiriakan mengguling
kan kekuasaan mereka yang notabenenya sangat korup dan diktator.

Usaha penguasa di jaman Suharto itu berjalan dengan lancar sekali, dise
babkan "paraulama" bersama tentara dan polisi sebagai kuku besinya,
mendukung secara proaktifatas program penguasa tersebut. Awaluddin
sangat beralasan ketika mengatakan sesungguhnya tidak ada ulama di
Acheh, kenapa mereka membanggakan sejarah masalalunya?.

Secara analisis Awaluddin takterkalahkan anty Thesisnya. Kemungkinan
besar akan banyak orang Acheh yang akan stress, andaikata dialog ini ber
langsung terus. Alhamdulillah al qubra memiliki kacamata lainnya disam
ping kacamata analisis, yaitu kacamataIslam Ideologis. Kalau hanya seka
dar mampu menganalisa tapi tidak memiliki kemampuan ideologis Islami,
kita akan berkesimpulan bahwa Marxist-Sosialis lebih unggul daripada Is
lam, sebagaimana diyakini Alauddin Ziyadovich Umarov itu. Hal ini ke
mungkinan besar akan bermunculan serangan buat Alauddin secara fanatik
buta.

Penguasa Indonesia mendapat supportnya para ulama gadongan kala itu di
sebabkankomunis itu tidak percaya adanya Tuhan sebagaimana kepercaya
an Alauddin Ziyadovich Umarov sampai muncul judul tulisannya: "Hidup
Terhormat Tanpa Tuhan". Ada halyang belum terdeteksi oleh Alauddin
baha yang berhadapan dengan Markis Sosialisdi Indonesia itu bukan Islam
Ideologis (baca Islam Sosialis) tapi Islam hipokrit alias almunafiqun. Keti
ka kita berbicara Islam, jangan dilihat secara parsial tapi "Kaffah". Dengan
kata lain Islam itu bersystem. Hindunesia tempatnya orang-orang Islam hi
pokritbersatupadu bukan system Islam tapi system Thaghut Dhalim dan
Hipokrit.

Apabila system Islam tidak muncul tapi orang-orang Islam terlanjur hidup
dalam systemTaghuti, esensi Islam musnah secara evolusi, hingga kita ti
dak sadar lagi bahwa sesungguhnya kita tidak Islami cara berfikirnya tapi
pragmatis. Kita tidaklagi termasuk dalamIslam Ideologis tapi sudah deka
den sebagaimana diperlihatkan orang-orang yang terhimpun dalam system
Hindunesia dhalim dan hipokrit itu.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Siapakah yang membuat kita dekaden`?
System. Ya system Taghut yang korup dan hipokritlah yang membuat
kita dekaden. Semenjak dari Sukarno sampai dewasa ini system Taghuti
lah yang membentuk ideology pragmatis. Halini bukan saja terjadi di pu
lau Jawa tapi njuga di Acheh - Sumatra, tanah tumpah darahnya Thayeb
Adami itu. Dalam analisis seperti inilah kita mampu berpikir bahwa di
Achehmulai dari organisasi massa dan politik seperti Muhammaddiah,
NU, Perti, Masyumi,HMI, PII dan semacamnya termasuk juga yang ber
penampilan premanisme seperti KNPI,AMPI, PKPPI, Pemuda Pancasil,
milisi made in Tentara dan polisi Hendon merupakanlembaga pembodo
han masyarakat sebagaimana dikatakan Edy L Suhery dalam sebuah
attachmentnya yang berjudul :"Sekolah Bodoh". Sayangnya Eddy L Suhe
ry keliru ketikahanya menampilkan Emh Ainun Nadjib untuk mensupport
Thesisnya itu. Disini secara tidak sadar Eddy L Suhery terperangkap keda
lam lobang yang sama. Sementara beliaumampu menganalisa kelirunya
pengorbitan Raden Anjeng Kartini diatas Cutnyak Dhientapi tidak mampu
menganalisa bahwa Tjutnyakdhien juga tidak jauh berbeda dibanding
kan Kartini dimana "belum Islami" penampilannya. Disini Eddy L Suhery
terperangkap dalam keachehan bukan Islami atau Islam Ideology.

Sekali lagi, System Taghut yang dhalim dan hipokritlah yang membuat
orang Islam diseluruh Nusantara dan juga secara Internasional menjadi
Dekaden. Maka tidak heran ketika SKBT bergulir di Acheh muncul ber
bagai penipuan sebagaimana disindir Alauddin.Mereka sudah dikondisi
kan penguasa Taghut dengan ekonomi lemah dan hal ini jugalahyang
membuat mereka berduyun.- duyun menyambut cangkul cap buaya yang
didistribusikan para kader PKI kala itu. Dan hal inilah yang membuat
mereka akhirnya melayangkepalanya.sebagai korban persekongkolan pe
nguasa zalim dan ulama gadongan (bacapersekongkolan "Fir-aun", "Ka
run" dan "Bal-am")

Benar PKI tidak percaya adanya Tuhan yang membuat ulama gadongan
itu memihakpenguasa. Namun ulama macam itu tidak mampu berfikir
dimana penguasa zalimlahsesungguhnya yang membuat rakyat jelata ter
perangkap kepada ajaran Markis - Sosialisnya Thayeb Adami di Acheh.
Alasannya Markis Sosialis jauh lebih unggul kalau dibandingkan dengan
Islam Hipokritis (baca penguasa Zalim plus ulama gadongan) Inilah yang
dimaksudkan Alauddin bahwa orang yang mengaku adanya Tuhan lebih
terjejas sepakterjangnya kepada Tuhan dibandingkan orang yang tidak
mengaku adanyaTuhan.

Kondisi seperti ini dapat kita saksikan di Iran jaman Syah Rezda Palevi.
Akibat melihatsepakterjang penguasa Zalim plus ulama palsu demikian
menyebalkan membuat mereka berkesimpulan justru Markis Sosialislah
yang benar, bukan Islam. Mereka tidak mampu memahami bahwa itu bu
kan orang Islam tapi manusia-manusia yang sekedar mengaku Islam de
ngan hanya bermodalkan "Dua Kalimah Syahadah" tanpa memahami
esensinya. Justru itulah Ideologynya adalah Nol Nol yang menganga.

Ketika itu mereka berduyun-duyun masuk Komunis atau Atheis.Tapi
alhamdulillah kemunculan Ayatullah Khomaini, DR Ali Syari'ati dan
Murtadha Mutahhari cs untuk mendefinisikan Islam kembali atau me
nampilkan Islam yang originier, membuat mereka kembalimenjadi Mo
notheis setelah terlanjur masuk Atheis beberapa lama. Sehubungan de
nganitu di Prancis juga terjadinya Revolusi yang juga akibat sepakter
jang ulama-ulama palsuplus penguasa yang korup, menampilkan spak
terjang yang hipokrit.

Mereka senantiasa mengatakan bahwa untuk menjadi manusia yang
saleh, kita tidakboleh kawin supaya cinta kita semata-mata kepada
Tuhan. Untuk itu mareka juga mengatakan bahwa manusia tidak bo
leh makan binatang berdarah. Alasannya akan memicusexualitas
hingga cinta kita beralih kepada lawan jenis. Mereka menganjur kan
agar manusia makan buah-buahan, sayur-sayuran dan telur-teluran.
Ironisnya para agamawantersebut makan daging secara sembunyi-
sembunyi. Akibatnya mereka juga berzina direlung-relung gereja.

Akibat sepakterjang yang hipokrit itu, para intelektual akhirnya
berontak. Sebahagian mereka beralih kepada Markist Sosialis atau
Atheis, sementara yang lainnya tetap percaya pada Tuhan. Mereka
pada mulanya menemui ajaran 'Isa bin Maryam murni dibawah
pimpinan Martin Luther. Komunitas pencetus Revolusi Perancis ter
sebut akhir nyaterkenal denga istilah 'Kristen Protestant'. Para intel
ektual yang mantap Ideology itulah yang mencetuskan Revolusi.

Alauddin, boleh jadi memiliki suatu target tertentu melalui atythesis
nya itu dan bolehjadi juga sebagaimana pepatah Acheh berikut ini:
"Meunje jaga pura - pura tjok gapu,minje teungeut keukeurandam
djipeuplueng" . Maksudnya kalau ada tanggapanyang tercerahkan
untuk meluluhlantakkan antithesisnya itu, beliau akan mengatakan:
"Oo itu kan ngetest samapai dimana kemampuan orang Acheh tapi
kalau tidak adayang mampu meluluhlantakkan, dia akan bersikukuh
sebagaimana antithesisnya itu.

Prediksi Muhammad Al Qubra sepertinya ada target yang lebih syste
matis lainnyadari kemunculan antithesis tersebut. Dimana mana se
ring terjadi, penguasa memainkan peranan yang cukup dominan keti
ka kritikan bertubi - tubi menghantam penguasa zalim dan hipokrit.
Tanpa disadari orang ramai, penguasa berhasil membungkam
serangan - serangan tersebut dengan mengalihkan pandangan melalui
atithesisseumpama yang dicetuskan Alauddin tersebut.

Sepak terjang penguasa Indonesia dalam menghancurkan nasionalis
me Acheh dengan memanfaatkan jaringan publikasi dan seluruh me
dia yang ada di Acheh sertapembodohan secara systematis sebagaima
na diungkapkan saudara Eddy LSuherydiatas, merupakan hambatan
bagi orang Acheh untuk menggapai Esensi Islaminya,hingga mereka
tetap saja bodoh dalam berhablum minallah dan hablum minannas
nya (baca ibadah ritual dan sosialnya) sebagai komitment Islam sejati.
Justru itu alqubra patut memberikan penghargaan setinggi-tingginya
buat saudara Eddy L Suhery kendatipun attachmennya itu perlu sedi
kit koreksi.

Sebelum al qubra tutup tulisan sederhana ini, tidak lupa meminta
maaf kepada pihak manapun yang merasa terjejas dengan tulisan ini,
teristimewa kepada orang-orang yang pernah al qubra "serang" ka
pan saja dan dimana saja adanya.


Billahi fi sabililhaq
Muhammad al Qubra
di Ujung Dunia

Tidak ada komentar: