SELURUH RAKYAT PAPUA HARUS BERSATU MENYONGSONG INI

  • 5

08 Agustus 2009

BUKAN BERFIKIR BEBAS TAPI SESUAI PETUNJUKNYA AL QUR-AN DAN PENDAMPINGNYA

Bismillaahirrahmaaanirrahiim


MANUSIA MEMANG DITUNTUT ALLAH, PEMILIKNYA UNTUK BERFIKIR
TAPI TIDAK BERTENTANGAN HASIL PEMIKIRANNYA DENGAN FIRMAN ALLAH DAN HADIST ITTRAH RASULULLAH DAN PARA IMAM YANG DI UTUS SEBAGAI HUJJAHNYA ATAS MANUSIA DI KOLONG LANGIT Ali al Asytar ACHEH - SUMATRA


Kalau ada orang yg berasumsi bahwa Yahudi dan Nasrani agama samawi juga dengan alasan asalnya agama nabi Musa dan Isa bin Maryam, semua agama berasal dari Allah yang pertama sekali diperkenalkan melalui Nabi Adam as.

Suatu hari ketika saya berada di Acheh sedang berbincang-bincang agama di kedai kopi, datang seorang tungku yang berpenampilan peci hitam dan kain sarung. Beliau menegur saya, kenapa berbicara agama, pecipun kamu tak pakai. Saya katakan apabila saya jelaskan justru bukan saja tgk yang keliru tapi malah tidak sah salatnya. Silakan jelaskan, katanya. Saya katakan ketika ibu saya menjalankan operasi penyakitnya di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Acheh, memintakan pada tgk imam shalat agar saya yang jadi Muazzin. Beliau lantas menyodorkan peci dari dinding ke saya. Ketika saya dekatkan ke hidung ternyata berbau tidak sedap, lalu saya kembalikan ke dinding. Setelah selesai azan tanpa peci, saya minta maaf kepada imam Shalat bahwa peci tersebut sudah berbau.

Kembali ke tgk yang memprotes saya tadi. Saya katakan topi anda yang sudah berwarna kemerah-merahan hampir dapat dipastikan sudah bertahun lamanya tanpa pernah dicuci, disebabkan akan luntur belerdrunya. Sambil mengeluarkan topi haji dari balik kantong, saya katakan kepadanya bahwa topi yang saya miliki ini minimal saya tjutji sebulan sekali, hingga ada jaminan kesuciannya. Pakaian Islam orang alim tidak menggunakan peci tapi Sorban, sebagaimana pakaian Rasulullah. Lalu tgk tadi mengatakan bahwa Banggalipun pakai sorban, apakah itu Islam? Saya katakan padanya bahwa semua agama termasuk agama Banggali tersebut berasal dari Allah juga pada mulanya tapi disebabkan sudah demikian jauh masanya dengan agama murni semuanya tergusur, hanya sorban saja yang masih mereka miliki. Tak obahnya macam batu meteor yang begitu besar pada mulanya diangkasa tapi hanya sebesar biji rambutan saja yang sampai ke planet Bumi.

Dulu ketika orang Quraisy membekot Nabi Muhammad saww dan pengikutnya di lembah Syi'it selama 3 tahun, orang Quraisy yang menentang agama yang dibawa Rasulullah itu menulis pengumuman pembekotannya di pintu gerbang Ka'bah yang dimulai dengan kata "Bismillah". Setelah 3 tahun Rasulullah dan pengikutnya disekap di lembah Syi't tersebut, beliau mengatakan pada pamanya Abu Thalib agar memberitahukan dedongkot Quraisyh bahwa pengumuman yang mereka tulis di pintu gerbang Ka'bah sudah dimakan rayab. Kalau yang saya katakan ini tidak benar, bolehlah mereka membunuh kami semuanya. Orang Quraisyh begembira ria ketika hal tersebut disampaikan Abi Thalib. "Sekaranglah waktunya kita membunuh Muhammad dan seluruh pengikutnya, gumam mereka" Setelah mereka tiba dipintu Ka'bah, hampir tidak percaya bagaimana semuanya bisa musnah kecuali kata "Bismillah"

Lalu saya tanyakan ke tgk yang protes saya tidak berpeci: "Apakah orang Quraisy yang anti kepada Agama yang dibawa Nabi Muhammad itu beragama Islam?" Pastinya tidak. Lalu kenapa mereka memulai pengumuman pembekotan dengan "Bismillah?" Itulah buktinya asal mula agama apapun dari Allah sendiri tapi tergusur semuanya kecuali yang masih tinggal "Bismillah", "surban" dan sebagainya. Sementara dikalangan kita banyak yang mengalami dekaden tapi pengikutnya fanatikbuta, tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang membekot Rasulullah dan pengikutnya dulu.

Andaikata kita beralasan bahwa itu agama yang kita terima dari orang tua kita, Allah berfirman: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?" (Q.S, al Baqarah. 2 : 170)

Allah juga berfirman: "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk? (Q.S, al Maidah. 5 : 104)

Pembaca yang terhormat!
Setelah kita dewasa, kita harus menganalisa agama yang kita terima dari orangtua kita atau dari komunitas kita. Hal ini Allah berkali-kali menguangi dalam Qur-an: Afala ta'qilun? . . . . . . . atau Afala yatazakkarun? . . . . Kita dituntut Allah untuk mengaktifkan alat fikir kita agar menemukan kebenaran sejati hingga tidak terkena tempelakan Allah kelak:
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak tunduk patuh kepada syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", dan tundukpatuhlah kamu kepadaKu. Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (Q.S, Yaasin : 60 - 65)




Billahi fi sabililhaq
Ali al Asytar
Acheh - Sumatra.


http://ismail-asso.blogspot.com

Tidak ada komentar: